Namun pada era psikologi sekarang, orang yang berpikir sebenarnya tidak diam (pasif) tetapi jiwanya juga aktif berusaha untuk memecahkan suatu permasalahan. Oleh karena itu, pada era ini orang yang berfikir lebih tepat dikatakan dinamis
Menurut M Alisuf Sabri dalam bukunya "Pengantar Psikolgi Umum dan Perkembangan", orang berpikir untuk:
- Melakukan kegiatan kearah penyelesaian suatu problem/ persoalan
- Melakukan pemecahan persoalan dengan menggunaan pengalaman- pengalaman yang pernah ada pada diri kita
- Berfikir merupakan suatu akta psikis yang dinamis, dimana individu yang merupakan penggerak prosesnya
- Berfikir merupakan suatu kegiatan psikis yang bersifat perlambangan
- Pembentukan konsep
- Orang berfikir karena adanya rasa ingin tahu
- Adanya proses kognitif dalam berpikir
- Untuk menemukan sesuatu yang baru
- Membuat hubungan yang satu dengan yang lainnya
Menghubung-hubungkan disini merupakan menghubungkan sesuai dengan yang kita inginkan dan faktor psikologisnya dimana hubungannya diputuskan pada saat berpikir. Hasil dari menghubung-hubungkan antara lain:
- Memecahkan masalah
- Gagasan-gagasan
- Idea-idea
- Directed thinking
- Lebih nyata
- Realistis
- Empiris
- Berfikir terarah dan memiliki tujuan
- Non directed thinking
- Berpikir autistic, dimana pemikirannya sangat pribadi dan tanda-tanda yang digunakan mempunyai arti
Con:
Mimpi dan fantasi
- Berpikir autistic, dimana pemikirannya sangat pribadi dan tanda-tanda yang digunakan mempunyai arti
- Deduktif
- Umum- Khusus
- Silogisme
- Memerlukan kriteria-kriteria pengukuran yang butuh observasi ditail untuk berpikir secara kualitatif
- Induktif
- Dari suatu peristiwa ke hal yang umum (Khusus- Umum)
- Evaluatif
- Tepat atau tidaknya suatu gagasan
- Berpikir kritis
- Menilai baik-buruknya
- Analogis
- Berpikir kira-kira sama atau tidaknya hal yang satu dengan yang lainnya (membandingkan)
- Kesadaran akan adanya problem
- Pengumpulan data mengenai problem yang sedang dihadapi
- Penyusunan hipotesis
- Pengujian kebenaran hipotesis
- Q. S Al-An'am (6) ayat 74-79
- Q.S Ash-Saffat (37) ayat 95, yang berbunyi:
"Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?"" - Q.S Al-Anbiya (21) ayat 66-67, yang berbunyi:
"Dia (Ibrahim) berkata, "Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu?""
"Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?"
- Kesalah formal (batas-batas)
- Kesalahan ini dalam bentuk, urutan, dan kontruksi
- Orang yang mengalami gangguan mental adalah orang yang mengalami akumulasi dari luka lama yang kemudian dipicu oleh luka baru. Dimana ada kalanya kita keluar dari batas-batas untuk menemukan sesuatu yang baru
- Kesalahan material (isi)
- Terjadi karena kita tidak mengenali masalah
- Tidak dapat memecahkan masalah akibat ketidak tepatan dalam memecahkan masalah
- Q.S Al-Furqan (25) ayat 14 yang berbunyi:
" (Akan dikatakan kepada mereka), "JAnganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melaikan harapkanlah kebinasaan yang berulang"". - Q.S Al-Isra (17) ayat 46 yang berbunyi:
"Dan kami jadikan hati mereka tertutup dan telinga mereka tersumbat, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Quran, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena benci)"
- Motivasi
- Apabila motivasi rendah maka kita akan menjadi malas
- Apabila motivasi kita sedang tinggi maka akan membatasi pleksibilitas
- Kepercayaan atau sikap yang salah (hal-hal yang formal)
- Kebiasaan
- Emosi
Sabri, M. Alisuf. 1993. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. Surakarta: Media Insani Publishing.
Catatan mata kuliah Pengantar Psikologi. JAkarta 2005
0 comments:
Post a Comment