Biografi Sayyid
Hosein Nashr
Sayyed
Hosein Nashr dilahirkan pada tanggal 17 April 1933 di kota Teheran, Iran.
Ayahnya bernama Sayyed Vailullah Nashr yang dikenal sebagai ulama, dokter dan
pendidik pada masa dinasti Qajar. Sayyed Hosein Nashr adalah seorang
tradisionalis yang ingin menggeser peradaban intelektual modern dengan matrik
intelektual tradisional. Ia hidup dalam dua tradisi, Islad tradisional dan
Modernitas Barat. Beliau dibesarkan di dalam keluarga ulama Syi’ah. Beliau sempat
memperoleh pendidikan Barat modern di Institiut Teknologi Massachussets dan
Universitas Harvard.[1]
Pendidikan
dasarnya dimulai di Teheran dan selanjutnya oleh ayahnya ia dikirim ke Qum
untuk bekerja dengan sejumlah ulama besar Iran termasuk at-Thabtaba’I untuk
mendalami filsafat, ilmu kalam, tasawwuf dan menghafal Alquran dan syair-syair
klasik Persia.
Pada masa
pendidikannya di Iran, ketegangan telah mewarnai hubungan antara Barat dan
Timur. Kebudayaan Barat yang modern dengan segala corak moralnya telah
mempengaruhi negara-negara Musli yang dalam banyak hal sangat bertentangan
dengan Islam tradisional. Barangkali hal ini yang mendorong keinginan Sayyed
Hosein Nashr untuk belajar ke Barat, bahwa untuk melawan pemikiran sekuler
Barat harus masuk ke sarangnya.[2]
Pada usia 13
tahun, Sayyed Hosein Nashr berangkat ke Barat untuk melanjutkan studi sekolah
tingkat atas dan selanjutnya perguruan tinggi. Ia mengikuti jurusan matematikan
dan fisika di Massachussets di bawah bimbingan seorang guru terkenal yakni
Bertrand Russel.
Pada tahun
1954, Sayyed Hosein Nashr melanjutkan studinya ke Universitas Harvard. Pada
awalnya ia mengambil jurusan geologi dan geofisika, tetapi kemudian beralih
mendalami disiplin ilmu tradisional dengan menekuni bidang filsafat dan ilmu
pengetahuan yang bertitik fokus pada ilmu pengetahuan Islam dan filsafat. Di
sinilah Sayyed Hosein Nashr belajar sejarah dan pemikiran Islam dari tokoh
terkenal lainnya yakni H.A.R. Gibb, sejarah ilmu pengetahuan pada George Sarton
dan sejarah Teologi dan Filsafat pada Harry Wolfson.[3]
Selama masa
pendidikannya, baik secara akademis maupun melalui kontak pemikiran, Sayyed
Hosein Nashr banyak dipengaruhi oleh guru dan tokoh-tokoh pemikir keIslaman
tradisional seperti Massigon, Henry Corbin, F. Schoun dan sebagainya. Salah
satu gagasan mereka yang dikembangkan oleh Sayyed Hosein Nashr adalah pemikiran
filsafat metafisika universal.
Pada tahun
1958, Sayyed Hosein Nashr berhasil merai gelar doktor dengan judul disertasi
“An Introduction to Islamic Cosmological Doctrin” di bawah bimbingan H.A.R.
Gibb yang kemudian diterbitkan pada tahun 1964.
PENUTUP
Pemikiran
Sayyed Hosein Nashr yakni tentang tradisi Islam atau Islam tradisional di
tengah modernitas merupakan kritik terhadap pola pikir modernitas yang
mengagungkan rasionalitas dalam segala hal. Menurut Islam tradisional menurut
pemikiran Sayyed Hosein Nashr bahwa pola pikir yang demikian akan membawa
manusia kepada keterambangan dan tidak punya tujuan hingga menjadikan hidup
manusia jauh dari kebahagian. Islam tradisional ditawarkan sebagai alternatif
untuk menggantikan modernitas yang tidak mampu memandang realitas kehidupan
secara keseluruhan. Visi Islam tradisional lebih utuh untuk bisa memandang
realitas karena Islam tradisional memandang realitas dalam bingkai yang lebih
besar yang terhubungan dengan keilahian. Tradisi ibarat pohon yang akarnya
terbenam dalam hakekat ilahi dan dari pohon itulah tumbuh batang dan rantingnya
yang tumbuh sepanjang masa. Tradisi yang ditawarkan oleh Sayyed Hosein Nashr
ini merupakan versus paham modern yang melepaskan diri dari ilahi dan dari
prinsip-prinsip abadi yang dalam realitasnya mengatur segala sesuatu. Inilah
yang menjadi titik landasan dan dasar pemikiran yang ia bangun.
DAFTAR PUSTAKA
- Aminrazavi, Mehdi dan Zailan Moris, The Complete Bibliografi of Seyyed Hosein Nashr from 1958 through 1993. Kuala Lumpur: t.p, 1994.
- Boisard, Marcel A., L’Humanisme de L’Islam. Terj. Jakarta: Bulan Bintang, 1980.
- Hidayat, Komaruddin, Agama Masa Depan Perspektif Filsafat Perenial. Jakarta: Paramadian, 1995.
- Hughes, Homas Patrick, Dictionary of Islam. New Delhi: Cosmo Publication, 1982.
- Nashr, Sayyed Hosein, Traditional Islam in the Modern World. Terj. Bandung: Pustaka, 1994.
- ___________________, Islam and the Plight of Modern. Terj. Bandung: Pustaka, 1994.
- ___________________, Knowledge and Sacre. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1981.
- ___________________, Islamic Life and Thought. London: Allen and Unwin, 1981.
- Nasution, Harun, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang, 1984.
- Permata, Ahmad Norma, Antara Sinkretis dan Pluralitas Perenial Nusantara. Yogyakarta: TWY, 1996.
- Schoun, F., Understanding Islam. London: Unwin Paperback, 1981.
- Schoun, Frithjot, Islam dan Filsfat Perenial, terj. Bandung: Mizan, 1993.
- Thabthaba’I, M., Islam Syi’ah. Jakarta: Grafiti Press, 1989.
____________________________
[1] Mehdi
Aminrazavi dan Zailan Moris, The Complete Bibliografi of Seyyed Hosein Nashr from
1958 through 1993 (Kuala Lumpur: t.p, 1994), h. xiii.
[2] M.
Thabthaba’I, Islam Syi’ah (Jakarta: Grafiti Press, 1989), h. 95.
[3] Mehdi
Aminrazavi dan Zailan Moris, The Complete Bibliografi, h. 95.
0 comments:
Post a Comment