Home » » Pengertian Berpikir dan Berpkir dalam Perspektif Islam

Pengertian Berpikir dan Berpkir dalam Perspektif Islam

Written By Unknown on Wednesday, March 20, 2013 | 7:50 PM

Awalnya orang beranggakan bahwa berpikir itu ditentukan oleh anggapan, karena menurut mereka proses berpikir semata-mata merupakan pertautan tanggapan-tanggapan secara mekanis, sehingga orang yang berfikir itu sifatnya pasif.

Namun pada era psikologi sekarang, orang yang berpikir sebenarnya tidak diam (pasif) tetapi jiwanya juga aktif berusaha untuk memecahkan suatu permasalahan. Oleh karena itu, pada era ini orang yang berfikir lebih tepat dikatakan dinamis

Menurut M Alisuf Sabri dalam bukunya "Pengantar Psikolgi Umum dan Perkembangan", orang berpikir untuk:
  1. Melakukan kegiatan kearah penyelesaian suatu problem/ persoalan
  2. Melakukan pemecahan persoalan dengan menggunaan pengalaman- pengalaman yang pernah ada pada diri kita
  3. Berfikir merupakan suatu akta psikis yang dinamis, dimana individu yang merupakan penggerak prosesnya
  4. Berfikir merupakan suatu kegiatan psikis yang bersifat perlambangan
Namun selain itu, berpikir juga merupakan:
  1. Pembentukan konsep
  2. Orang berfikir karena adanya rasa ingin tahu
  3. Adanya proses kognitif dalam berpikir
  4. Untuk menemukan sesuatu yang baru
  5. Membuat hubungan yang satu dengan yang lainnya
Secara umum, berpikir dapat dikatan sebagai kemampuan untuk menghubung-hubungkan (asosiasi) sesuatu dengan sesuatu yang lainnya untuk memecahkan suatu persoalan atau permasalahan.

Menghubung-hubungkan disini merupakan menghubungkan sesuai dengan yang kita inginkan dan faktor psikologisnya dimana hubungannya diputuskan pada saat berpikir. Hasil dari menghubung-hubungkan antara lain:
  1. Memecahkan masalah
  2. Gagasan-gagasan
  3. Idea-idea
Macam-macam berpikir:
  1. Directed thinking
    • Lebih nyata
    • Realistis
    • Empiris
    • Berfikir terarah dan memiliki tujuan
  2. Non directed thinking
    • Berpikir autistic, dimana pemikirannya sangat pribadi dan tanda-tanda yang digunakan mempunyai arti
      Con:

      Mimpi dan fantasi
Cara penarikan kesimpulan dalam berpikir:
  1. Deduktif
    • Umum- Khusus
    • Silogisme
    • Memerlukan kriteria-kriteria pengukuran yang butuh observasi ditail untuk berpikir secara kualitatif
  2. Induktif
    • Dari suatu peristiwa ke hal yang umum (Khusus- Umum)
  3. Evaluatif
    • Tepat atau tidaknya suatu gagasan
    • Berpikir kritis
    • Menilai baik-buruknya
  4. Analogis
    • Berpikir kira-kira sama atau tidaknya hal yang satu dengan yang lainnya (membandingkan)
Langkah-langkah dalam berpikir yaitu:
  1. Kesadaran akan adanya problem
  2. Pengumpulan data mengenai problem yang sedang dihadapi
  3. Penyusunan hipotesis
  4. Pengujian kebenaran hipotesis
Dalam islam, langkah-langkah berpikir terlihat jelas tertulis dalam Al-Quran yaitu antara lain:
  1. Q. S Al-An'am (6) ayat 74-79
  2. Q.S Ash-Saffat (37) ayat 95, yang berbunyi:

    "Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?""
  3. Q.S Al-Anbiya (21) ayat 66-67, yang berbunyi:

    "Dia (Ibrahim) berkata, "Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu?""

    "Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?"
Dalam berpikir, tidak jarang kita mengalami kesalahan dalam penarikan sebuah kesimpulan akan sesuatu yang mana hal ini disebabkan antara lain oleh:
  1. Kesalah formal (batas-batas)
    • Kesalahan ini dalam bentuk, urutan, dan kontruksi
    • Orang yang mengalami gangguan mental adalah orang yang mengalami akumulasi dari luka lama yang kemudian dipicu oleh luka baru. Dimana ada kalanya kita keluar dari batas-batas untuk menemukan sesuatu yang baru
  2. Kesalahan material (isi)
    • Terjadi karena kita tidak mengenali masalah
    • Tidak dapat memecahkan masalah akibat ketidak tepatan dalam memecahkan masalah
Adapun kesalah dalam penerikan kesimpulan menurut perspektif islam tertulis ada Al-Quran yang antara lain:
  1. Q.S Al-Furqan (25) ayat 14 yang berbunyi:

    " (Akan dikatakan kepada mereka), "JAnganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melaikan harapkanlah kebinasaan yang berulang"".
  2. Q.S Al-Isra (17) ayat 46 yang berbunyi:
    "Dan kami jadikan hati mereka tertutup dan telinga mereka tersumbat, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Quran, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena benci)"
Dalam berpikir, sering juga kita dipengaruhi oleh sesuatu. Adapun hal-hal yang mempengaruhi berpikir antara lain:
  1. Motivasi
    • Apabila motivasi rendah maka kita akan menjadi malas
    • Apabila motivasi kita sedang tinggi maka akan membatasi pleksibilitas
  2. Kepercayaan atau sikap yang salah (hal-hal yang formal)
  3. Kebiasaan
  4. Emosi
Sumber:
Sabri, M. Alisuf. 1993. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. Surakarta: Media Insani Publishing.
Catatan mata kuliah Pengantar Psikologi. JAkarta 2005
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

By Ponpes Al Huda Wat Tuqo. Powered by Blogger.


 
Support : http://www.cecep-suherman.blogspot.com Copyright © 2013. Ponpes Al- Huda Wat Tuqo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Santri Al Huda Wat Tuqo