*اَلـلٌَــهُـمٌَ صَلِّ عَـلَـى سَـيِّـدٍنَـا مُـحَـمٌَـدٍ وَعَـلَـى آلِ سَـيـِّـدِنَـا مُـحَـمٌَـد*
Sebagian Wanita Itu, Kadang-Kadang Matanya Berkah, Tangannya Berkah, Hatinya Berkah.
Ada kisah menarik yang pernah disampaikan ulama Salaf kita terdahulu berkaitan dengan soal "Barokah".
Diceritakan dahulu ada seorang wanita yang disuruh memilih antara gandum dan harta. Kemudian wanita itu pun mengatakan, "Saya lebih memilih gandum ini ketimbang harta."
Maka wanita tersebut memilih gandum itu, lalu mengambilnya dan menjadikannya sebagai adonan roti.
Ketika adonan roti itu telah menjadi roti yang siap dimakan, maka wanita itu pun membagikannya kepada suaminya, anaknya dan tentu untuk dirinya sendiri.
Setelah roti itu dibagikan kepada keluarganya, ternyata roti itu masih tersisa. Maka, wanita itu membagikannya lagi kepada tetangga sekitar rumahnya. Namun, roti itu masih juga tersisa. Lalu wanita itu pun membagi-bagikan roti tersebut kepada seluruh orang yang ada dikampungnya hingga mereka semua kenyang dengan roti tersebut. "Masya Allah"
Disini Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Attos mengomentari terkait kisah di atas. Beliau mengatakan, "Sebagian wanita itu kadang-kadang matanya berkah, tangannya berkah, hatinya berkah. Tetapi, sebagian wanita juga ada matanya tajam (berbahaya), tangannya kecil (tidak mau berbagi kepada orang lain atau pelit)."
Dari kisah ini paling tidak ada dua faedah yang bisa kita petik hikmahnya :
1. Keberkahan itu tidak ternilai harganya, bahkan sejatinya keberkahan tidak bisa disejajarkan dengan harta sekalipun. Terkadang kita sering mendengar orang mengatakan, "yang penting barokah."
Artinya, meskipun sedikit tapi hal itu bisa mencukupi. Dan inilah pula ciri-ciri barokah, yakni dari yang sedikit tapi bisa mencukupi semua.
2. Dalam diri wanita itu banyak tersimpan barokah. Tetapi, banyak pula tersimpan fitnah atau aib. Seperti mata dan tangan. Apabila kedua hal tersebut digunakan dengan tujuan yang baik, maka mata dan tangan wanita menjadi barokah.
Tetapi juga sebaliknya, apabila tidak digunakan dengan baik, maka barokah pun hilang. Justru menjadi aib dan fitnah.
*Tetap semangat dalam lock down yah. Selalu dzikir dan berdoa*☺
0 comments:
Post a Comment